Tuesday, March 31, 2015

Pengalaman Selepas SMA

Cerita ini merupakan pengalaman saya sewaktu kelas XII SMA, mungkin pengalaman ini tidaklah sehebat pengalaman orang-orang yang hebat. Tetapi semoga cerita ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Berawal dari keinginan saya untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu masuk universitas. Tetapi keinginan ini tidaklah semudah yang saya bayangkan, mengingat kondisi ekonomi keluarga yang sangat tidak memungkinkan.

Saya anak pertama dari 3 bersaudara. Ayah saya hanyalah seorang buruh bangunan, mengingat biaya hidup di ibukota yang sangat tinggi sehingga penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari dan membayar kontrakan. Sedangkan ibu saya hanya ibu rumah tangga, maka tidak mungkin saya mengharapkan orang tua saya untuk membiayai kuliah.

Memang keinginan saya untuk bisa kuliah bukan semata-mata karena keinginan pribadi diri saya, tetapi ada banyak hal yang mendorong diri saya agar bisa kuliah. Banyak yang bisa dilakukan apabila saya bisa menjadi sarjana, seperti mendapatkan pekerjaan yang layak, dan bisa mengangkat harga diri keluarga. Memang keluarga kami sering mendapat cemoohan dari orang lain, mulai dari tetangga bahkan sampai saudara. Mungkin inilah resiko menjadi orang miskin, yang dimata orang kaya kami hanyalah pengganggu yang hanya menjadi masalah saja.

Saya sangat tertekan dengan kondisi ini, hampir setiap hari saya mendengar gosip yang tidak baik tentang keluarga saya. Saya tidak tahan bila terus begini, hingga akhirnya saya berniat untuk merubah kehidupan keluarga saya. Mengingat Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, apabila kaum itu sendiri tidak mau mengubah nasibnya sendiri. Maka saya harus berusaha sekuat tenaga agar kehidupan keluarga saya benar-benar berubah.

Salah satu cara yang mungkin saya tempuh adalah dengan kuliah dan lulus dengan prestasi yang bagus. Walau terbentur masalah biaya saya tetap optimis dan yakin allah akan memberikan yang terbaik untuk saya dan keluarga. Saya terus mencari informasi tentang perguruan tinggi dan beasiswa. Hingga pada suatu hari kesempatan itu datang juga, ada undangan USxx dari Ixx. Tanpa banyak berpikir lagi saya langsung mengambil tawaran itu, tapi saya bingung dari mana saya dapat uang untuk biaya pendaftaran. Akhirnya saya beniat meminjam uang kepada teman saya untuk membayar pendaftaran.

Tetapi setelah formulir tersebut dikirim timbul masalah baru, yaitu dari mana saya mendapatkan uang apabila nanti saya diterima, dan apabila diterima tetapi saya tidak bisa membayar biaya masuk apakah saya akan menyia-nyiakan kesempatan ini dan mengorbankan kesempatan adik kelas juga. Hampir setiap hari saya memikirkannya. Tapi saya tidak hanya berpikir, saya mengambil tindakan dengan mencari informasi beasiswa dan senantiasa memohon kepada yang maha kuasa. Hingga saya menemukan berita tentang beasiswa Bidik Misi, dan saya senang karena Ixx mendapatkan kuota sebesar 500 orang.

Tapi setelah saya baca keseluruhan, beasiswa ini diajukan bersamaan dengan formulir pendaftaraan. Sedangkan saya baru mengetahui sekarang ini, saya hanya bisa berdoa dan berharap masih ada tahap ke dua. Dan akhirnya hari itu pun tiba, saya diterima di Ixx. Saya sangat senang sekali, dan saya langsung menghadap ke guru BK untuk mengambil surat pemberitahuannya. Setelah saya baca ada kalimat yang membuat saya kaget dan bahagia, yang bunyinya kurang lebih seperti ini  “Saudara diberi kesempatan untuk memperoleh beasiswa Bidik Misi dari Kementrian Pendidikan Nasional”. Sungguh tidak bisa diduga, semua keinginan saya terasa semakin dekat saja, saya langsung bersujud syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan jalan kepada saya.

Setelah itu, saya langsung melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan dan menyerahkan ke guru BK untuk dikirimkan kolektif. Sempat terbesit di benak saya apabila formulir pengajuan saya tidak diterima. Tetapi saya berusaha optimis, tetap berdoa dan meminta doa kepada kedua orang tua saya, dan berhusnudzan kepada semua takdir dari Allah. Hingga akhirnya surat pemberitahuan tiba, dan benar saya diterima sebagai penerima beasiswa Bidik Misi. Langsung saja saya bersujud syukur dan mangucap syukur kepada Allah SWT yang memberikan semua yang terbaik bagi  saya dan keluarga, subhanallah.

Tidak hanya itu nikmat yang Allah anugerahkan kepada saya, saya juga berhasil lulus dari SMA dan menjadi salah satu yang terbaik di sekolah saya. Memang manusia hanya bisa merencanakan dan semua kehendak hanyalah milik Allah SWT, Allah pasti akan memberikan semua yang terbaik bagi makhluknya walaupun kita tidak memintanya. Apalagi kalau kita berdoa dengan segenap hati pasti Allah akan mengabulkan doa kita, karena semua ini sudah Allah janjikan. Allahu akbar!!
(Repost dari blog semasa Txx, 15 September 2010).

No comments:

Post a Comment